Berbekallah untuk hari yang sudah pasti
Sungguh kematian adalah muara manusia
Relakan dirimu menyertai segolongan orang
Mereka membawa bekal sedang tanganmu hampa
[DR. Abdullah Nashih Ulwan]
Kematian merupakan sebuah firtah bagi alam. Bahwa setiap makhluk yang bernyawa pasti aka menemukan ajalnya. Dan orang-orang yang beriman akan sangat meyakini akan satu hal yaitu bahwa setelah kematian pasti akan datang kehidupan kembali di akhirat kelak. Itulah kehiduan yang abadi. Sebuah gelimang harta karun yang memang harus kita buru hingga nanti kita bisa memasuki suatu pintu yang kita sebut surga di akhirat itu. Ingatan kita kepada kehidupan abadi setelah kematian merupakan sebuah motivasi tersendiri yang jika kita mempercayainya dengan keimanan yang kuat dan kokoh akan memberikan sebuah spirit motivasi yang sangat kuat dalam menjalani kehidupan ini.
Berbicara mengenai motivasi, maka bagi kita seseorang yang mengaku beragama, laiknya kita banyak merenungkan hal-hal yang bersifat ghaib. Banyak mengingat hal-hal ini akan memberikan kita dorongan kuat untuk terus berbuat dan berbuat yang terbaik yang bisa kita lakukan. Hal-hal ghaib yang seperti itu misalnya: kehidupan setelah kematian, surga dan neraka, kematian, dan sebangsanya. Nah, yang akan saya sorot secara lebih dalam disini adalah berkaitan dengan kematian. Ada misteri apa dibalik kematian ini? Mari kita lanjutkan!
Ada seorang sahabat yang ketika ditanyakan mengenai berapa kali ia mengingat akan kematian. Maka sahabat yang mulia itu menjawab bahwa saya mengingat kematian sebanyak 70 kali satiap harinya. Kemudian simak hadits berikut ini: “Siapakah diantara orang-orang mukmin yang paling utama?”. Nabi menjawab, “Yang paling mulia akhlaknya”. Orang itu bertanya lagi, “Siapakah yang paling jenius?”. Nabi menjawab, “Yang paling banyak mengingat mati, dan yang paling banyak persiapannya untuk menghadapi masa sesudah kematian”.
Itulah orang-orang yang jenius versi Rasulullah. Dialah orang-orang yang selalu mengingat kematian berikut semua makna yang terkandung di dalamnya. Dialah orang yang apabila otaknya menemukan frekuensi akan kematian, badannya bergetar dan ia takut akan segala maksiat yang mungkin ia lakukan saat itu. Dunia ini akan menjadi kecil tak ada artinya bagaikan sebuah atom baginya. Ia akan mendahulukan sesuatu yang beraroma akhirat. Ia akan menjadikan dunia ini sebagai ladang baginya untuk menyemai kebaikan yang nantinya akan dibalas di akhirat kelak. Ia selalu merindukan kehidupan setelah kematian. Ia rindu akan surga.
Maka perbanyaklah mengingat kematian. Mungkin bisa dengan memperbanyak ziarah kubur. Ikatlah terus pikiran kita agar selalu ingat akan kematian ini. Bahwa kita, kapanpun dan dimanapun kita berada, jika Allah menghendaki, maka hanya dalam sekejap saja kita telah musnah dilamun kematian. Maka dengan mengingat kematian inipula yang akan membuat kita merasakan kerugian yang amat jika telah menyia-nyiakan waktu.
Pertanyaannya adalah, seberapa sering kita mengingat kematian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar